Kalsel.Radigfamedia.com, Hulu Sungai Tengah — Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menurunkan tim klarifikasi lapangan ke tiga desa/kelurahan yang meraih nilai tertinggi dalam seleksi administrasi lomba “Desa dan Kelurahan Tangguh Pangan 2025”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian evaluasi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan.
Lomba tahun ini mengangkat tema “Desa dan Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas”, dengan fokus pada ketahanan pangan, inovasi lokal, dan peran aktif masyarakat.
Tim klarifikasi dari Dinas PMD bersama instansi teknis lainnya meninjau langsung kesiapan desa dari berbagai aspek, seperti ketersediaan dan akses pangan, pengelolaan pertanian, partisipasi masyarakat, serta keberlanjutan program pangan lokal. Klarifikasi dilakukan di Desa Tembok Bahalang (Kecamatan Batang Alai Selatan), Desa Tabat (Kecamatan Haruyan), dan terakhir di Desa Aluan Besar (Kecamatan Batu Benawa).
Penilaian lapangan melibatkan sejumlah pihak, antara lain Dinas PMD, Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Tim Penggerak PKK Kabupaten HST. Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan memastikan data administrasi yang dikirimkan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemerintah Desa, Joniansyah Fari, menyampaikan bahwa klarifikasi ini bukan hanya tentang perlombaan, melainkan juga sebagai momentum penting bagi desa dan kelurahan untuk mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan desa.
“Ulun berharap desa dan kelurahan tidak hanya mengejar hadiah, tapi benar-benar menertibkan administrasi, mengevaluasi pekerjaan pian, dan menjadikan momen ini sebagai ajang untuk mengenalkan potensi desa ke luar,” ujarnya.
Melalui lomba ini, diharapkan desa dan kelurahan dapat terus berinovasi, mengembangkan potensi lokal, dan aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Reporter: Nor Habibah Rahmah