Kalsel.Radigfamedia.com, Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) menggelar kegiatan Literasi Berbasis Inklusi Sosial dengan tajuk “Pemanfaatan Minyak Jelantah untuk Pembuatan Lilin Aromaterapi”, bertempat di Aula Banjarmasin Creative Hub, Kamis (04/09).
Kegiatan dibuka langsung oleh Plt Asisten III Administrasi Umum Setdako Banjarmasin, Iwan Fitriadi, didampingi Sekretaris Dispersip Kota Banjarmasin, Taufiq Adi Rahmanie. Turut hadir para ibu PKK Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Banjarmasin, narasumber, serta jajaran terkait.
Dalam sambutannya, Iwan Fitriadi menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dispersip yang menghadirkan inovasi dalam kegiatan literasi.
“Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, saya mengapresiasi kepada Dispersip yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa literasi tidak hanya sebatas pada membaca dan menulis, namun juga mencakup keterampilan hidup, partisipasi sosial, hingga kepedulian terhadap lingkungan.
Tema pemanfaatan minyak jelantah, lanjutnya, menjadi contoh nyata bagaimana literasi dapat bertransformasi menjadi gerakan produktif, kreatif dan berkelanjutan.
“Minyak jelantah yang biasanya menjadi limbah rumah tangga, bisa diolah menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Ini selaras dengan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas Perpustakaan Nasional RI,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Dispersip Kota Banjarmasin, Taufiq Adi Rahmanie, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung pembuatan lilin aromaterapi.
“Peserta yang hadir sekitar 100 orang, sebagian besar adalah ibu-ibu PKK dari Kecamatan dan Kelurahan. Harapannya, ilmu yang diperoleh bisa diteruskan kepada masyarakat, sehingga memberikan manfaat ekonomi, baik untuk keluarga maupun bagi perekonomian Kota Banjarmasin secara luas,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Banjarmasin berharap literasi dapat menjadi motor penggerak lahirnya kreativitas dan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat serta mendukung program pengelolaan sampah dan lingkungan hidup berkelanjutan.