Kalsel.Radigfamedia.com, Hulu Sungai Tengah – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPMRI) kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (LPPTKA) kembali membuka seleksi calon ustadz/ustadzah untuk memperkuat pendidikan agama bagi generasi muda. Seleksi ini bertujuan untuk menemukan sosok pendidik yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an, tetapi juga kemampuan mengajar yang efektif, serta dapat menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Seleksi ini diadakan di Mesjid Riyadus Solihin (Mesjid Agung) Barabai, pada Minggu pagi (23/3/2025).
Pendidikan agama di Indonesia, khususnya yang berfokus pada pengajaran Al-Qur’an, memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi muda. Dengan semakin berkembangnya zaman, tuntutan akan kualitas pendidikan agama pun semakin tinggi. Oleh karena itu, BKPMRI menggelar seleksi calon ustadz/ustadzah LPPTKA dengan tujuan untuk memastikan bahwa para pendidik yang terpilih memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.
“Kami ingin memastikan bahwa calon ustadz/ustadzah yang terpilih memiliki kompetensi tidak hanya dalam hal penguasaan materi agama, tetapi juga kemampuan dalam membangun hubungan baik dengan anak-anak, serta dapat menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami,” ujar H. Humaidi , Ketua BKPMRI.
Adapun peserta calon ustadz/ah yang mengikuti seleksi asesmen LPPTKA ini sejumlah 134 orang yang terdiri dari 15 orang dari kec.BAS, 7 orang dari kec. Batu Benawa, 22 orang dari kec. Haruyan, 5 orang dari kec. LAU, 5 orang dari kec. Limpasu, 15 dari kec. Pandawan, 1 orang dari kec. BAT, 11 orang dari kec. Batara, 18 orang dari kec.LAS, 8 orang dari kec. Hantakan, dan 29 orang dari kec. Barabai.
Proses seleksi calon ustadz/ustadzah LPPTKA dilaksanakan dengan dimulai dengan ujian tertulis yang mengukur pengetahuan calon terhadap Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya, seleksi ini juga bertujuan untuk menghasilkan ustadz/ustadzah yang tidak hanya mengajarkan Al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter anak-anak yang cinta kepada agama dan memiliki akhlak yang baik. Pendidikan yang berkualitas akan mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga unggul dalam segi moral dan akhlak.
“Kami berharap para ustadz/ustadzah yang terpilih dapat menciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang bagi anak-anak. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menjadi contoh yang baik bagi generasi penerus bangsa,” ujar H.Humaidi.
Setelah mengikuti seleksi calon ustadz/ah akan mendapatakan pelatihan selama 3 hari, dimana pada pelatihan ini akan diajarkan bagaimana praktek pengajaran bacaan Al-Qur’an dengan menggunakan metode ”Iqro” sesuai dengan ketetapan dari BKPMRI kabupaten HST.
Seleksi calon ustadz/ustadzah LPPTKA diharapkan tidak hanya menghasilkan pendidik yang berkualitas, tetapi juga dapat memberi kontribusi besar bagi perkembangan pendidikan agama di Indonesia. Dengan adanya pendidik yang kompeten dan berdedikasi, diharapkan pendidikan agama di Indonesia dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan cinta kepada agama.
Reporter: Nor Habibah Rahmah