FGD Satgas Perguruan Tinggi Bahas Perlindungan Perempuan, Pemkot Banjarmasin Tegaskan Komitmen

Kalsel.Radigfamedia.com, Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya perlindungan perempuan dari kekerasan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi, yang berlangsung di Banjarmasin Command Center. Senin (16/06).

kegiatan itu secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, dan dihadiri Kepala Dinas PPPA kota Banjarmasin, H M Ramadhan, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Rusdiati beserta jajaran satgas terkait.

Dalam sambutannya, Hj. Ananda menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada DPPPA Kota Banjarmasin serta seluruh mitra kerja, terutama perguruan tinggi yang telah berkomitmen dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.

“Perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu, tetapi juga lingkungan yang seharusnya aman, setara, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, terutama terhadap perempuan,” ujar Hj. Ananda.

Pemerintah Kota Banjarmasin, lanjutnya, secara konsisten menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama perguruan tinggi sebagai upaya edukasi, penguatan kapasitas, serta forum diskusi terbuka dalam menangani isu kekerasan terhadap perempuan.

Pada tahun 2024 lalu, Pemko Banjarmasin telah mengambil langkah nyata dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) bersama 17 perguruan tinggi di Kota Banjarmasin.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk membangun sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik dalam menciptakan kampus yang ramah dan aman, khususnya bagi perempuan.

Kegiatan kali ini juga menghadirkan para anggota Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi. Hj. Ananda menekankan pentingnya peran Satgas dalam membangun budaya kampus yang menghargai hak asasi, menjunjung tinggi kesetaraan gender, dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Banjarmasin punya pelayanan 24jam call center 112, itu bisa telpon bebas pulsa dan bisa mengadukan apa saja termasuk kekerasan kepada perempuan dan anak,” ucapnya.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan penguatan jejaring antar-Satgas, serta ruang refleksi untuk terus memperbaiki sistem perlindungan di kampus maupun masyarakat luas,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *