Kalsel.Radigfamedia.com, Hulu Sungai Tengah – Jaringan Gusdurian Barabai menggelar forum diskusi yang biasa dikenal forum 17-an, forum ini dapat dilaksanakan ditiap bulannya dengan target kali ini menyasar organisasi kepemudaan (OKP) dan lintas agama dengan satu tujuan utama menyuarakan keadilan ekologi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Forum ini dilaksanakan bertempat di Cafe Arkhan, pada Kamis sore, (21/82025) dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, antara lain Ketua PC Nahdlatul Ulama HST H. Idi Amin, Ketua PD Muhammadiyah HST Muhammad DN, Anggota DPRD HST Komisi II Hj. Laila Ernawati, aktivis lingkungan M. Hidayatullah, serta Ketua Kohati Barabai Aulin Safitri. Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya kolaborasi lintas generasi, dan lintas lembaga dalam merawat bumi.
H. Idi Amin, Ketua PC NU HST, menegaskan dimensi spiritual dalam menjaga ekosistem.
“Merawat lingkungan adalah bagian dari iman. Jika alam rusak, manusia juga yang menanggung akibatnya,” Ujarnya.
Pandangan ini disambut senada oleh Ketua PD Muhammadiyah HST, Muhammad DN, yang menekankan bahwa agama tidak hanya mengajarkan hubungan dengan Tuhan, tetapi juga tanggung jawab sosial dan ekologis.
“Tanggung jawab kita bukan hanya dalam ibadah, tetapi dalam menjaga lingkungan dan bumi ini” ujarnya
Dari sisi kebijakan, Hj. Laila Ernawati menyoroti pentingnya peran DPRD dalam memastikan regulasi benar-benar berpihak pada kelestarian lingkungan.
“Perihal ini juga termasuk dalam RPJMD kami, namun kita perlu memperkuat dengan melibatkan masyarakat langsung dalam kesadaran menjaga lingkungan sendiri,” tegasnya.
Aktivis lingkungan M. Hidayatullah mengingatkan kondisi nyata di lapangan, mulai dari perubahan alam, pencemaran air, hingga praktik pemanfaatan alam yang tak ramah lingkungan. Ia mendorong semua ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan lewat gerakan sosialisasi lingkungan dan aksi lainnya.
“Kita tau bahwa cuaca bisa mengakibatkan banjir, namun semua itu bisa lebih parah akibat dari tidak di jaganya lingkungan, mungkin nanti kita bisa mengajak semua elemen masyarakat, okp, dan pemerintah untuk kolaborasi misalnya membersihkan sungai” jelas Dayat.
Sementara itu, Aulin Safitri dari Kohati Barabai menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya perempuan.
“Perempuan dan pemuda memiliki energi besar untuk mendorong perubahan, menyuarakan aksi peduli Ekolagi” ungkapnya.
Koordinator Gusdurian Barabai, Fahriansyah menyebut forum ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal. Dengan semangat lintas generasi, Gusdurian Barabai menegaskan pesan bahwa keadilan ekologi di HST bukan sekadar isu, melainkan tanggung jawab moral dan kemanusiaan bersama.
Reporter: Nor Habibah Rahmah