Kalsel.Radigfamedia.com, Hulu Sungai Tengah – Suara perubahan itu akhirnya bulat. Bukan dari teriakan atau amarah, tapi dari tepuk tangan yang menyambut Nadea Rizky Ananda, perempuan muda energik yang siang itu berdiri di atas panggung Musda DPD KNPI Hulu Sungai Tengah (HST), bukan sekadar sebagai peserta — tapi sebagai pemimpin baru.
Di tengah suhu organisasi kepemudaan yang kerap dipenuhi ego dan persaingan, Musyawarah Daerah KNPI 2025 justru memberi kejutan. Nadea, kader SAPMA Pemuda Pancasila, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KNPI HST. Bukan karena tak ada lawan, tapi karena seluruh suara sudah berpihak padanya bahkan sebelum nama lain disebut.
Tak banyak perempuan yang berani menembus jantung organisasi kepemudaan daerah, apalagi memimpin. Tapi Nadea membalik nalar itu. Ia datang bukan membawa sensasi, tapi visi dan gagasan segar yang disambut hangat oleh puluhan organisasi kepemudaan (OKP) dan pengurus KNPI se-kecamatan.
“Ini bukan kemenangan saya pribadi. Ini mandat generasi kita — untuk menghidupkan kembali denyut kepemudaan HST,” ujar Nadea dalam pidato kemenangannya.
Nadea tidak ingin menjadikan KNPI sekadar papan nama. Ia menyuarakan perubahan: menjadikan KNPI bukan hanya tempat nongkrong dan rapat, tetapi rumah produksi ide, aksi sosial, dan kolaborasi lintas organisasi.
Ia juga menegaskan komitmen untuk menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah daerah. “Visi HST yang religius, sejahtera, dan bermartabat harus dikawal oleh pemuda. Bukan hanya dengan dukungan, tapi juga dengan pengawasan, ide, dan kerja nyata,” ucapnya.
Musda KNPI 2025 bukan sekadar agenda rutin. Kali ini, ia menyaksikan kelahiran generasi kepemimpinan baru yang tak hanya muda, tapi juga inklusif dan berani memimpin di luar pakem lama.
Ketua Panitia Musda mengakui momen ini sebagai salah satu yang paling bersejarah dalam perjalanan KNPI HST. “Bukan hanya karena kita memilih ketua baru, tapi karena kita memilih arah baru,” ujarnya.
Dengan terpilihnya Nadea, KNPI Hulu Sungai Tengah kini punya nahkoda yang tak hanya cakap, tapi juga berani menyentuh ranah yang sering dilupakan: perempuan muda, komunitas marjinal, dan suara akar rumput.
Kini publik menaruh harapan besar: agar KNPI HST menjadi lebih dinamis, solutif, dan berdaya saing, bukan hanya secara lokal tapi juga regional. Dan langkah pertama itu — telah dimulai oleh Nadea.
Reporter: Nor Habibah Rahmah