Komitmen Jaga Kestabilan Inflasi, Pemkot Banjarmasin Studi Tiru ke PPHPM Yogyakarta

Kalsel.Radigfamedia.com, Sleman – Dalam rangka pengendalian laju inflasi Kota Banjarmasin yang kini sudah semakin membaik, jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin yang dikomandoi langsung oleh Wali Kota H. Muhammad Yamin HR melaksanakan High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin Tahun 2025 sekaligus kunjungan studi tiru ke Koperasi Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman, di Yogyakarta.

Dalam rangkaian kegiatan itu, ia tak sendiri, melainkan turut didampingi Kepala BI Perwakilan Kalsel, Sekdako Banjarmasin, Kepala DKP3, Kepala Disperdagin, Kepala Diskominfotik, Kepala Bagian Ekonomi SDA serta stakeholder lintas sektor lainnya, Sabtu siang (12/7).

Yamin menuturkan inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah. Ia lantas mengapresiasi kinerja dan kolaborasi TPID Kota Banjarmasin yang saat ini telah berhasil menurunkan persentase inflasi hingga di angka 1,98 persen.

“Kita harap High Level Meeting dan Capacity Building ini bisa jadi pelecut semangat dan kolaborasi kita untuk memastikan harga pangan maupun ketersediaan pasokan itu dapat selalu terakomodir,” ungkapnya disela arahan.

“Tentunya kami apresiasi kerja sama luar biasa seluruh stakeholder, baik Pemkot, TPID maupun pihak lain yang turut berperan aktif sehingga inflasi ini berhasil dievaluasi dan dikendalikan dengan sangat baik beberapa tahun terakhir,” kesan Yamin.

Kendati begitu, dilansir data BPS Kota Banjarmasin yang mengacu pada basis year-on-year (yOy) per Juni 2025, angka inflasi kota Banjarmasin berada di 2,11% secara fluktuatif. Oleh karena itu, Wali Kota memberikan instruksi khusus agar kenaikan angka ini dapat terus ditekan dan dicegah semaksimal mungkin.

“Kita tahu angka inflasi kita itu pernah sangat tinggi di angka 6,98% pada tahun 2022 dan kita tidak ingin hal itu terulang,” tegas Yamin.

Lebih lanjut, ia membeberkan, meski keseluruhan angka inflasi kota Banjarmasin terbilang cukup stabil, masih terdapat komoditas pangan yang mengalami lonjakan harga luar biasa, Cabai Rawit salah satunya.

“Cabai rawit, cabai merah, ikan gabus dan ikan nila itu informasinya masih jadi penyumbang utama inflasi. Terutama cabai rawit yang bisa menyentuh Rp150 ribu per kilogram, ini tentu cukup memberatkan masyarakat,” tekannya.

Untuk itu, ujar Yamin, di samping penguatan Capacity Building, kunjungan studi tiru ke PPHPM kali ini dirasa penting untuk memperluas wawasan pihaknya dalam menyusun rencana strategis terhadap pengawasan dan pengendalian inflasi ke depan.

“Di sini lelang cabai dan sayur sangat berdaya. Makanya kita ajak SKPD untuk sekalian studi tiru, melihat cara kerja mereka siapa tahu ada yang dapat kita bawa, kita implementasi maupun kita kerjasamakan di Banjarmasin,” tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *